Ingat Hari Pulang Kita, Jangan Sia-siakan Umur Kita

         "Ustadz saya divonis oleh dokter, jantung saya sakit ustadz." "jantung kan sakit, tapi-kan otak masih sehat, telinga masih sehat, lisan masih sehat, mata masih sehat." salahnya manusia kadang-kadang mengaitkan penyakit dengan kematian. teori wafat itu nggak butuh penyakit. wafat itu kalau ajal tiba langsung wafat, nggak ada penyakit pun wafat. banyak orang sehat wafat, banyak orang yang sakit sampai koma belum sampai titik. banyak orang dirumah sakit, tapi yang meninggal.. bisa yang sehat duluan. karena kaidah untuk wafat itu bukan penyakit.. ajal.. ajal tiba .Al-Qur'an surat 7 ayat 34 :         Allah SWT berfirman:    وَلِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌ ۚ فَاِ ذَا جَآءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَئۡخِرُوْنَ سَا عَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ  wa likulli ummatin ajal, fa izaa jaaa`a ajaluhum laa yasta`khiruuna saa'ataw wa laa yastaqdimuun    "Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun."  (QS. Al-A'raf 7: Ayat 34)           Jadi kesalahan manusia itu kadang kesitu. divonis cancer stadium 4 waktunya tinggal sebulan lagi.. nggak akan nyampe kalau belum nyampe, nggak akan wafat kalau belum wafat.                         Renungkanlah...         Saya katakan pada anda. kalau yang paling berharga dari anda diambil, surat berharga anda, saya ambil tiket berharga anda dari dalam diri anda, ketika saya ambil hari ini dengan cara paksa, cara yang keras, saya katakan pada anda, "apakah hari ini anda bisa tidur?" misal saya ambil dompet anda (sebagai contoh) saya ambil hal yang paling berharga malam ini, apa anda kira ketika saya ambil, anda bisa tidur? saya yakin anda tidak bisa tidur. anda bangun malam anda pikirkan bayangkan sampai anda gelisah dan sulit untuk mendapatkan tenang dalam tidur anda, kenapa?  karena ada yang hilang didalam diri anda.         Pernahkah berfikir teman-teman jika waktu anda diambil untuk mendekat dengan Al-Qur'an, ketika tiket anda diambil untuk mendapatkan surga itu, ketika whatsapp mengambil tiket anda, ketika media sosial mengambil tiket anda, ketika tv mengambil tiket anda. kenapa anda tidak menghadirkan kegelisahan dalam tidur anda. adakah yang gelisah ketika malam hari waktunya diambil untuk urusan dunianya, jika anda sudah merasakan kenikmatan itu maka nilai-nilai kecintaan allah sudah melekat pada jiwa anda.                         Hati-hati jangan-jangan tidur itu adalah tidur yang terakhir. karena itu nabi mengajarkan kita untuk evaluasi setiap malam jangan-jangan tidur itu adalah tidur yang terakhir, yang menjadikan mata kita tidak terbuka kembali. nah dalam menjelang tidur itulah saat berevaluasi kita siapkan rencana dikemudian hari esoknya kalau allah berkenan untuk kita hidup kembali. nah gitu caranya. jadi kalau kita mau tidur itu ingat-ingat dulu.. yang tadi ibadah bekal ke surganya sudah lengkap atau belum.. misal shalat. shalat itukan menjadi amalan yang pertama dihisab, yang anda kerjakan itu shalat dari shubuh sampai isya berapa kali yang berjama'ah, berjamaahnya dimasjid berapa kali? evaluasi.. misal saya dari 5 itu 3 kali nih ke masjid, berarti besok musti 5 kali ke masjid. dari sunnah-sunnah berapa kali dikerjakan? Al-Qur'an berapa ayat yang dibacakan? berapa ayat yang dihafalkan? shodaqoh dikerjakan apa nggak? nah kemudian kalau kita sudah selesai mengerkan itu kita evaluasi, maka siapkan yang berikutnya untuk esok.    Ceramah Dari Ustadz Adi Hidayat

       "Ustadz saya divonis oleh dokter, jantung saya sakit ustadz." "jantung kan sakit, tapi-kan otak masih sehat, telinga masih sehat, lisan masih sehat, mata masih sehat." salahnya manusia kadang-kadang mengaitkan penyakit dengan kematian. teori wafat itu nggak butuh penyakit. wafat itu kalau ajal tiba langsung wafat, nggak ada penyakit pun wafat. banyak orang sehat wafat, banyak orang yang sakit sampai koma belum sampai titik. banyak orang dirumah sakit, tapi yang meninggal.. bisa yang sehat duluan. karena kaidah untuk wafat itu bukan penyakit.. ajal.. ajal tiba .Al-Qur'an surat 7 ayat 34 :
       Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَلِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌ ۚ فَاِ ذَا جَآءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَئۡخِرُوْنَ سَا عَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ
wa likulli ummatin ajal, fa izaa jaaa`a ajaluhum laa yasta`khiruuna saa'ataw wa laa yastaqdimuun

"Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 34)

       Jadi kesalahan manusia itu kadang kesitu. divonis cancer stadium 4 waktunya tinggal sebulan lagi.. nggak akan nyampe kalau belum nyampe, nggak akan wafat kalau belum wafat.
           
       Renungkanlah...
       Saya katakan pada anda. kalau yang paling berharga dari anda diambil, surat berharga anda, saya ambil tiket berharga anda dari dalam diri anda, ketika saya ambil hari ini dengan cara paksa, cara yang keras, saya katakan pada anda, "apakah hari ini anda bisa tidur?" misal saya ambil dompet anda (sebagai contoh) saya ambil hal yang paling berharga malam ini, apa anda kira ketika saya ambil, anda bisa tidur? saya yakin anda tidak bisa tidur. anda bangun malam anda pikirkan bayangkan sampai anda gelisah dan sulit untuk mendapatkan tenang dalam tidur anda, kenapa?  karena ada yang hilang didalam diri anda.
       Pernahkah berfikir teman-teman jika waktu anda diambil untuk mendekat dengan Al-Qur'an, ketika tiket anda diambil untuk mendapatkan surga itu, ketika whatsapp mengambil tiket anda, ketika media sosial mengambil tiket anda, ketika tv mengambil tiket anda. kenapa anda tidak menghadirkan kegelisahan dalam tidur anda. adakah yang gelisah ketika malam hari waktunya diambil untuk urusan dunianya, jika anda sudah merasakan kenikmatan itu maka nilai-nilai kecintaan allah sudah melekat pada jiwa anda.
           
       Hati-hati jangan-jangan tidur itu adalah tidur yang terakhir. karena itu nabi mengajarkan kita untuk evaluasi setiap malam jangan-jangan tidur itu adalah tidur yang terakhir, yang menjadikan mata kita tidak terbuka kembali. nah dalam menjelang tidur itulah saat berevaluasi kita siapkan rencana dikemudian hari esoknya kalau allah berkenan untuk kita hidup kembali. nah gitu caranya. jadi kalau kita mau tidur itu ingat-ingat dulu.. yang tadi ibadah bekal ke surganya sudah lengkap atau belum.. misal shalat. shalat itukan menjadi amalan yang pertama dihisab, yang anda kerjakan itu shalat dari shubuh sampai isya berapa kali yang berjama'ah, berjamaahnya dimasjid berapa kali? evaluasi.. misal saya dari 5 itu 3 kali nih ke masjid, berarti besok musti 5 kali ke masjid. dari sunnah-sunnah berapa kali dikerjakan? Al-Qur'an berapa ayat yang dibacakan? berapa ayat yang dihafalkan? shodaqoh dikerjakan apa nggak? nah kemudian kalau kita sudah selesai mengerjakan itu kita evaluasi, maka siapkan yang berikutnya untuk esok.

Ceramah Dari Ustadz Adi Hidayat

Random Posts