Doa Supaya Tergolong Orang-Orang Beriman
Halo apa kabar? Semoga dalam keadaan sehat .. Kita semua pasti menginginkan agar supaya tergolong orang-orang beriman..dan kabar gembiranya ada do'a supaya tergolong orang-orang beriman berikut dibawah ini :
رَبِّ هَبْ لِيْ حُكْمًا وَّاَلْحِقْنِيْ بِا لصّٰلِحِيْنَ ۙ
robbi hab lii hukmaw wa al-hiqnii bish-shoolihiin
Artinya : Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku ilmu dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh,
وَاجْعَلْ لِّيْ لِسَا نَ صِدْقٍ فِى الْاٰخِرِيْنَ ۙ
waj'al lii lisaana shidqin fil-aakhiriin
Artinya :"dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian,"
وَاجْعَلْنِيْ مِنْ وَّرَثَةِ جَنَّةِ النَّعِيْمِ ۙ
waj'alnii miw warosati jannatin-na'iim
Artinya :"dan jadikanlah aku termasuk orang yang mewarisi surga yang penuh kenikmatan,"
Do'a ini di ambil dari potongan ayat Al-Qur'an Surah Asy-Syu'ara' 26: Ayat 83,84,dan 85.
Jika ingin tahu lebih silahkan cek di bawah ini.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
رَبِّ هَبْ لِيْ حُكْمًا وَّاَلْحِقْنِيْ بِا لصّٰلِحِيْنَ ۙ
robbi hab lii hukmaw wa al-hiqnii bish-shoolihiin
Artinya :"(Ibrahim berdoa), Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku ilmu dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh,"
(QS. Asy-Syu'ara' 26: Ayat 83)
Tafsir Kemenag RI
Ibrahim bermohon agar dianugerahi hikmah. Hikmah berarti ilmu pengetahuan yang diamalkan dengan baik. Dalam hubungannya dengan kepribadian orang yang saleh, hikmah diartikan sebagai petunjuk Tuhan dalam beramal, dengan taufik Allah ia terlepas dari segala perbuatan dosa besar maupun dosa kecil. Sementara itu ahli tafsir yang lain ada yang mengartikan hikmah dengan perlakuan yang adil terhadap sesama manusia dalam memutuskan suatu perkara. Dalam kaitannya dengan doa Ibrahim ini, hikmah ditafsirkan sebagai pengetahuan tentang sifat-sifat ketuhanan dan ilmu pengetahuan tentang kebenaran yang akan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, beliau berdoa pula agar dimasukkan ke dalam lingkungan orang-orang yang baik-baik, dan pada golongan yang senantiasa bertawakal kepada-Nya. Permohonan tersebut dikabulkan oleh Allah, sebagaimana disebutkan dalam ayat lain:
وَمَنْ يَّرْغَبُ عَنْ مِّلَّةِ اِبْرٰهٖمَ اِلَّا مَنْ سَفِهَ نَفْسَهٗ وَلَقَدِ اصْطَفَيْنٰهُ فِى الدُّنْيَا وَاِنَّهٗ فِى الْاٰخِرَةِ لَمِنَ الصّٰلِحِيْنَ
Dan orang yang membenci agama Ibrahim, hanyalah orang yang memperbodoh dirinya sendiri. Dan sungguh, Kami telah memilihnya (Ibrahim) di dunia ini. Dan sesungguhnya di akhirat dia termasuk orang-orang saleh. (al-Baqarah [2]: 130)
Diriwayatkan dalam sebuah hadis, Rasulullah berdoa seperti doa Nabi Ibrahim, yakni:
"Ya Allah, matikanlah kami dalam keadaan muslim, hidupkanlah kami dalam keadaan muslim, dan masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang saleh, bukan golongan orang-orang yang hina dan tertimpa musibah (fitrah)." (Riwayat Ahmad dari Rifa'ah bin Rafi')
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَاجْعَلْ لِّيْ لِسَا نَ صِدْقٍ فِى الْاٰخِرِيْنَ ۙ
waj'al lii lisaana shidqin fil-aakhiriin
Artinya :"dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian,"
(QS. Asy-Syu'ara' 26: Ayat 84)
Tafsir Kemenag RI
Selanjutnya Ibrahim berdoa agar nama baik beliau menjadi buah bibir yang baik bagi orang-orang yang datang kemudian, sehingga beliau menjadi suri teladan yang utama sampai hari Kiamat, ini pun dikabulkan Allah, sebagaimana firman-Nya:
Dan Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, "Selamat sejahtera bagi Ibrahim." Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (ash-Shaffat [37]: 108-110).
Janji Allah dalam ayat di atas dibuktikan kebenarannya dalam lembaran sejarah kenabian. Banyak sekali dari keturunan Nabi Ibrahim yang menjadi nabi dan rasul Allah, baik dari keturunan Ismail ataupun dari keturunan Ishak. Agama-agama besar di dunia (Islam, Kristen dan Yahudi) masing-masing menggolongkan agamanya kepada Nabi Ibrahim. Oleh sebab itu, beliau dimuliakan dan dihormati oleh berbagai agama menurut caranya masing-masing. Berdasarkan keterangan ini, wajarlah andaikata mereka menganggap Ibrahim adalah seorang Yahudi (menurut pengakuan orang Yahudi). Demikianlah pula halnya Ibrahim dipandang sebagai orang Nasrani (menurut kepercayaan agama Nasrani), sebab Isa Almasih putra Maryam juga masih keturunan Nabi Ibrahim. Tegasnya dalam sejarah kenabian, ia dianggap sebagai bapak para nabi. Akan tetapi, semua dugaan bahwa Ibrahim penganut Yahudi atau penganut agama tertentu tidak benar. Al-Qur'an membantah keyakinan demikian:
مَا كَانَ اِبْرٰهِيْمُ يَهُوْدِيًّا وَّلَا نَصْرَانِيًّا وَّلٰكِنْ كَانَ حَنِيْفًا مُّسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, tetapi dia adalah seorang yang lurus, muslim dan dia tidaklah termasuk orang-orang musyrik. (Ali 'Imran [3]: 67)
Adapun pengertian buah tutur yang baik dalam doa ini ialah Nabi Muhammad. Beliau memang keturunan Nabi Ibrahim (dari pihak Ismail) yang terakhir yang diangkat sebagai nabi dan rasul. Risalah Nabi Muhammad (dan juga para nabi) adalah risalah agama tauhid. Rasulullah sendiri dalam sebuah hadis mengatakan:
Aku ini (pelaksanaan bagi terkabulnya) doa Ibrahim. (Riwayat Muslim dari 'Aisyah)
Pada hakikatnya agama yang disampaikan Nabi Muhammad merupakan lanjutan dari ajaran yang disampaikan Nabi Ibrahim.
Allah SWT berfirman:
وَاجْعَلْنِيْ مِنْ وَّرَثَةِ جَنَّةِ النَّعِيْمِ ۙ
waj'alnii miw warosati jannatin-na'iim
Artinya :"dan jadikanlah aku termasuk orang yang mewarisi surga yang penuh kenikmatan,"
(QS. Asy-Syu'ara' 26: Ayat 85)
Tafsir Kemenag RI
Setelah Nabi Ibrahim memohon pahala keduniawian, yakni dengan dijadikan nama baiknya sebagai suri teladan bagi orang-orang sesudahnya, ia pun berdoa pula agar menikmati balasan amalnya di akhirat. Yakni nikmat kesenangan surga beserta orang-orang yang diperkenankan masuk ke dalamnya. Ungkapan ayat ini memakai kata-kata "yang mewarisi surga", karena diserupakan dengan kesenangan yang diperoleh seorang raja dalam kerajaan yang diwarisi dari bapaknya.
Wallahu a'lam